Resep Nomor : I
Bentuk Sediaan : Pulvis
A. Dasar Teori
Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993,
obat adalah sediaan atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi
atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi (3).
Obat
dalam arti luas ialah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup,
maka farmakologi merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya. Namun untuk
seorang dokter, ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu agar dapat menggunakan obat
untuk maksud pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit. Selain itu, agar
mengerti bahwa penggunaan obat dapat mengakibatkan berbagai gejala penyakit.
(Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia)
Salah
satu bentuk sediaan yang digunakan adalah serbuk. Serbuk awalnya dibuat dari
tumbuhan keras misalnya akar, kulit kayu, dan kayu kemudian diberikan dalam
bentuk serbuk. Setelah dikenal obat sintetik kemudian serbuk digunakan untuk
pemberian obat yang tidak larut. Sediaan serbuk biasa digunakan untuk pemakaian
dalam (secara oral, melalui hidung, ataupun melalui rongga mulut. Serta
pemakaian luar yaitu ditaburkan dibagian luar tubuh.
Menurut
Farmakope III, serbuk adalah campuran homogen dua tau lebih obat yang
diserbukkan. Menurut Farmakope IV, serbuk adalah campuran kering bahan obat
yang atau zat kimia yang yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau
pemakaian luar. Sedangkan menurut kimia fisik, serbuk adalah partikel bahan
padat yang mempunyai ukuran antara 10.000-0,1 mikrometer (3).
Serbuk terbagi atas dua macam, yaitu pulvis dan pulveres. Pulvis merupakan serbuk
terbagi yg campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan
untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar (1).
Serbuk tabur adalah serbuk ringan untuk
penggunaan topical, dapat dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang
untuk memudahkan penggunaan pada kulit. Pada umumnya serbuk tabuk harus
melewati ayakan denga ayakan 100 mesh, agar tidak menimbulkan iritasi pada
bagian yang peka (2).
Umumnya pembuatan serbuk tabur sangat
sederhana dan tidak lain haya pencampuran dari bahan-bahannya. Yang terpenting
adalah bagaimana macam-macam penambahan harus dikerjakan penambahan zat yang
netral : jadi dalam talk atau bolus alba bukan dalam sengoksida atau suatu
pati.
Bahan-bahan yang digunakan dalam serbuk
tabur (1):
- Sebagai zat berkhasiat : sulfur (antimikroba), asam tanat, AlCl3 (adstringen), mentol-kamferm (pendingin dan antigatal)
- Zat yang bersifat absorben : bentonit, kaolin, talk, dan amilum.
- Pelincir dan pendispersi : Zn stearat, Mg stearat, talk.
- Pelekat : Zn stearat dan Al stearat.
Pulvis atau serbuk tak terbagi adalah serbuk
yang tidak terbagi dalam jumlah banyak. Jika pada suatu serbuk, dinyatakan
suatu cara pemakaian dalam takaran sendok teh atau sendok lain, maka selalu
sesendok rata serbuk (1).
Cara yang sederhana ialah dengan jalan
memasukka n serbuk yang telah diketahui bobotnya, ke dalam sebuah gelas takaran
kering, kemudian membaca volumenya. Maka dapat dihitung beberapa bobot dari 3
mL serbuk (jika takaran diberikan dalam sendok teh) itu. Karena pada sserbuk
yang tidak terbagi-bagi seringkali takaran
dalam sendok-sendok teh, maka dinyatakan bahwa satu sendok teh rata dari
campuran serbuk, meskipun senyawa-senyawa berat, bobotnya jarang sekali
melebihi 2 gram (1).
Dengan cacatan ; talk, kaolin, dan bahan
mineral lainnya yang digunakan untuk serbuk tabur harus memenuhi syarat bebas dari bakteri Clostridium tetani, Clostridium Wellchi
dan Bacillum anthracis. Serbuk tabur
juga tidak boleh digunakan untuk luka terbuka (1).
B. Resep
1. Resep standar
R/ Acid salicylic 1
Bals Peruv 1
Adipis Lanae 2
Manguesil oxydi 5
Zinci ocydi 5
Talc 36
M.F.
Pulv.
S.
u. e
Pro
: Yayuk
|
2. Perhitungan dan Penimbangan
Acid sallycic 1 g
Bals peruv 1 g
Adeps lanae 2 g
Magnesia oxydi 5 g
Zinci
oxydi 5 g +
14 g
36 g talk – 14 g = 22 g (talk)
3. Cara Kerja
- Talcum Venetum ditimbang
- Adeps Lanae ditimbang, masuk mortar, ditambah alcohol, ditambah talk, diaduk.
- Asam salisilat ditimbang, masuk mortar, ditambah alcohol, ditambah talk, diaduk homogeny.
- (2) + (3) + (4) dicampur.
- Magnesia oxydy diayak, ditimbang, masuk mortar sedikit demi sedikit, sambil diaduk
- Zinci oxydi diayak B30, ditimbang, masak motir sedikit demi sedikit sambil diaduk.
- Terakhir, sisa talcum dimasukkan sedikit demi sedikit sambil diaduk, masukkan dalam pot, beri etiket.
4. Etiket Sediaan
5. Khasiat Obat
Khasiat dari obat tersebut ialah untuk mengobati
gangguan kulit sperti gatal-gatal, biang keringat, dan sengatan matahari. Serta
dapat berfungsi sebagai antiseptik pada kulit dan gatal-gatal karena gigitan
nyamuk.
C. Pembahasan
1. Resep Lengkap
dr. Indaryani, S.Ked.
Jl. Tinumbu no. 21 C
Kendari (0401)3123790
SIP No. 425/K/27
Kendari,
4 Maret 2011
R/ Acid salicylic 1
Bals Peruv 1
Adipis Lanae 2
Manguesil oxydi 5
Zinci ocydi 5
Talc 36
M.F.
Pulv.
S.
u. e
Paraf
dokter
Pro : Yayuk
Alamat : Komp. Baruga Graha Asri C/2
|
Keterangan :
No
|
Singkatan
|
Bahasa Latin
|
Arti
|
1.
|
R/
|
Recipe
|
Ambillah
|
2.
|
q.s.
|
quantum sufficit
|
Secukupnya
|
3.
|
m.f.pulv
|
misce fuc pulvis
|
campur dan buatlah dalam bentuk serbuk
|
4.
|
s.u.e
|
Sumendus
usus extermus
|
Hendaknya
dipakai untuk pemakaian luar
|
2. Copy Resep
APOTEK ISMAFARMA
Jln. Tinumbu No. 21 C
Kendari (0401) 3123790
Ismayani, S.Farm., Apt.
SIK : 345/SIK/2011
APOGRAPH
Kendari, 4 Maret 2011
Tertulis tanggal :
4 Maret 2011
Oleh :
dr. Indaryani, S.Ked.
Pro :
Yayuk
R/ Acid salicylic 1
Bals Peruv 1
Adipis Lanae 2
Manguesil oxydi 5
Zinci ocydi 5
Talc 36
M.F.
Pulv.
S.
u. e
det
Cap Apotek P.C.C
Paraf APA
|
3. Uraian Bahan
a.
Acid salicylic (4)
Berat molekul : 138,12
Pemerian : hablur ringan, tidak berwarna atau
serbuk berwarna putih; hampir tidak berbau; rasa agak manis dan tajam.
Kelarutan :
larut dalam 550 bagian air dan dalam 4
bagian methanol (95%), dan lainnya.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat dan guna : keratolitikum, anti fungi.
b.
Bals Peruv (4)
Nama resmi : Balsamum Peruvianum
Sinonim : Balsam peru
Pemerian : cairan kental, lengket,
tidak berserat, coklat tua, bau aromatic
khas menyerupai aniline
Kelarutan : dalam etanol (90%) P
campur 1 bagian volume 1 bagian volume etanol (90%)
Penyimpanan : dalam wadah yang tertutup baik
Khasiat dan guna : antiseptikum ekstern
c.
Adipis lanae (4)
Nama resmi : adeps lanae
Sinonim : lemak bulu domba
Pemerian :
zat serupa lemak, liat, lekat, kuning muda atau kuning pucat, agak tembus
cahaya, bau lemah dan khas.
Kelarutan :
praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) P, mudah
larut dalam kloroform P, dan eter P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik,
terlindung dari cahaya di tempat sejuk.
Khasiat dan guna : sebagai zat tambahan.
d.
Manguesil oxydi (4)
Nama resmi : magnesia oxydum
Sinonim : magnesiumoksida
Berat molekul : 40,30
Rumus molekul : MgO
Pemerian : serbuk sangat ringan,
putih, tidak berbau, rasa agak basa.
Kelarutan :
sangat sukar larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol (95%) P, larut
dalam asaam encer.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat dan guna : laksativum ; antikonvulsan
e.
Zinci ocydi (4)
Nama resmi : zinci oxydum
Sinonim : sengoksida
Berat molekul : 81,38
Rumus molekul : ZnO
Pemerian :
serbuk amorf, sangat halus, putih atau kekuningan, tidak berbau, tidak berasa,
lambat laut menyerap karbon dioksida dari udara.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat dan guna : antiseptikum local
f. Talcum (4)
Nama :
Talk
Kelarutan : tidak larut hamoir dalam
semua pelarut
Pemerian : serbuk hablur, sangat
halus licin, mudah melekat pada kulit, bebas dari butiran ; warna putih atau
putih kelabu.
Penyimpanan :
dalam wadah tertutup baik.
Khasiat :
sebagai zat tambahan.
4. Pembahasan
Resep
tersebut merupakan resep yang berupa bentuk sediaan pulvis. Pulvis merupakan
sediaan obat yang berbentuk serbuk tidak terbagi dalam jumlah yang banyak dan
ditujukan untuk pemakaian luar.
Lemak dalam resep
adalah adeps lanae. Caranya dengan ayakan B30. Sisa-sisa yang masih
ketinggalan dalam ayakan, dikerjakan lagi dengan eter, untuk melarutkan
lemaknya dan dicampur dengan sebagian serbuk yang telah diayak, kemudian diayak
sekali lagi.
Adapun tujuan
pengobatan dengan kombnasi yang tertulis pada resep yaitu untuk mengobati gangguan kulit serta gatal-gatal
akibat biang keringat ataupun karena infeksi jamur, kutu air, panu,
kadas,kurap, bisul-bisul kecil, dan lain sebagainya, karena di dalam resep terdapat
bahan-bahan yang seperti acid salicylic sebagai antifungi, bals peruv sebagai
antiseptikum extern, zinci oxydi sebagai antiseptikum local, dan yang lain
sebagai bahan tambahan.
Pemilihan bentuk
sediaan mejadi pulvis itu dikarenakan untuk mengobati diluar tubuh, pulvislah
yang cocok digunakan karena luas permukaanya dapat menjangkau seluruh luas
permukaan tubuh. Selain itu, pulvis yang tidak memiliki aturan pakai yang mengikat, jadi bisa digunakan
kapan saja sesuai keinginan pasien, ketika makin sering digunakan maka akan
semakin cepat proses penyembuhannya.
Adapun contoh obat
patennya adalah Rodeca serbuk, konicare, herocyn, dan banyak macam lainnya.
D. Kesimpulan
Resep tersebut merupakan bentuk sediaan
serbuk dan di pasaran beredar sebagai bedak. Obat tersebut berfungsi untuk
mengobati alergi seperti gatal-gatal, ataupun yang lainnya. Obat ini termasuk
obat luar yang pemakaiannya langsung pada tempat atau wilayah yang ingin
diobati. Obat ini juga tidak memiliki aturan pakai.
DAFTAR PUSTAKA
- Anief. Moh., 1987, Ilmu Meracik Obat, Gajah Mada, University Press, Yogyakarta.
- Ansel, H.C., 1989, Pengantar Sediaan Farmasi, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Indonesia.
- Chaeunisaa, anis yohana, dkk, Farmasetika Dasar, Widya.
- Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Jakarta.
- IAI, 2010, ISO Indonesia, PT. ISFI, Jakarta.
terimakasih mba info nya :) . Salam kenal
BalasHapus